Trisnowargo atau Tresnowargo nama itu tentunya untuk teman temanku yang tinggal di Dusun Bejaten, Desa Jatisarono, Nanggulan, Kulon Progo, DIY tidak akan asing dengan Nama Trisnowargo. Diposting saya kali ini saya ingin bercerita tentang Trisnowargo kepada teman teman blogger semua dan moga saja bias memberikan inspirasi maupun sekedar share kepada teman teman semua yang suka berorganisasi terutama di kampung. Trisnowargo adalah sebuah organisasi muda mudi Dusun Bejaten yang berinduk dari Karang Taruna Mekarjati Desa Jatisarono.
Karang Taruna sendiri adalah organisasi kepemudaan di Indonesia, yang berada dibawah koordinasi Departemen Sosial di tingkat pusat/Nasional, Karang Taruna merupakan wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan perkembang atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab kepada masyarakat khususnya para pemuda itu sendiri.
Trisnowargo berdiri tahun 1969 namun dalam perjalanannya sebagai umumnya organisasi, yang selalu tumbuh dan berkembang maka Trisnowargo juga telah mengalami masa pasang surut hal itu tentunya sejalan dengan era kepemimpinan masing masing dan itu tentulah sesuatu yang wajar. Di facebook teman teman yang mungkin berkenan bergabung ke group Trisnowargo yang di kelola oleh Mas Sulistiyo silahkan klik disini saya akan sangat senang bila kita bisa share disitu.
Trisnowargo Sebagai sebuah organisa sasi muda mudi/karang taruna yang anggotanya pelajar mulai dari tingkat SLTP sampai perguruan tinggi tentulah akan sangat sulit mempertemukan mereka yang berusia antara 17 sampai 35 tahun dan dari berbagai jenjang pendidikan yang tentunya sibuk dengan kegiatan persekolahan masing masing. Untuk mencari pemecahan dari masalah itu maka para pengurus Trisnowargo sepakat mengambil kebijakan untuk Menjadikan arisan sebagai salah satu cara berkumpul dan membahas berbagai macam kegiatan kegiatan yang akan dilaksanakan baik untuk intern anggota Trisnowargo sendiri atau dikerjakan bersama masyarakat sekitar dalam hal ini masyarak atau warga Dusun Bejaten.
Berbicata tentang Trisnowargo tentulah kurang lengkap bila tidak diikuti dengan keterangan tentang Dusun Bejaten. Bejaten adalah sebuah wilayah kecil di bawah yang terletak di Desa Jatisarono, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta, Dusun bejaten saat ini dikepalai oleh seorang kepala Dusun atau Kadus yaitu Bapak Sardiman. Bapak Sadiman yang telah mendapat amanat dari warga Dusun Bejaten untuk memimpinnya dan telah lebih dari 15tahun. Seperti halnya sebuah Dusun yang ada di Pedesaan, warganya terdiri dari berbagai mata pencaharian mulai dari PNS yang kebanyakan Bapak/Ibu Guru namu ada pila yang bertani atau Buruh karena di sekitar Dusun Bejaten ini memang masih kaya akan Persawahan.
Trisnowargo yang Di tahun 2010 ini telah berusia lebih dari 40 tahun yang saat ini di ketua I oleh Sdr Didik Wahyu P, dan Sdr Candri Leswantoro sebagai Ketua 2 (untuk Kepengurusan Sebelum itu insyaallah menyusul) namun tentunya manjadi tanggung jawab semua anggota juga kelangsungan dan kebersamaan Trisnowargo ini. Tinggal bagaimana rasa saling menghargai dan menghormati pada masing masing anggota yang masih muda yang dibilang sulit mau mengalah ini sebagai umumnya para pemuda, namun kiranya tekat dan semangat kebersamaanlah yang akan senantiasa menyertai angota Trisnowargo untuk terus maju.
Kiranya dengan posting ini penulis tujukan untuk Trisnowargo dan para temen temen Trisnowargo agar selalu bersatu dan saeyek saeko proyo dalam menghadapi tantangan perubahan zaman yang makin kompleks, dan sebagai rasa memiliki dari penulis pada Trisnowargo agar makin dikenal dan untuk menghargai jasa para pendahulunya sejak 40 tahun lalu. Terakhir bila ada kekurangan dan kesalahan saya mohon Maaf.
Kunjungi Juga dibawah ini :
- Tentang Penulis
- Pegunungan Menoreh
- Kecamatan Nanggulan
- Coretan Untuk Sahabat
- Informasi Dan Bisnis
- Departemen Sosial Republik Indonesia
- Kabupaten Kulon Progo
Salam buat temen2 smua
BalasHapusInilah Rahasia Merpati Pos Bisa Terbang Kembali! PDF Print E-mail
BalasHapus02 Jul 2009
Merpati merupakan binatang yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Mulai dari 2000 tahun yang lalu, merpati selalu dijadikan alat pengiriman pesan oleh Julius Caesar dari arena peperangan. Merpati juga digunakan dalam Perang Dunia II. Memang sebelum telegraf ditemukan pada tahun 1836, merpati menjadi cara tercepat dalam menyampaikan pesan. Bagaimana tidak? Jenis burung ini mampu terbang dengan kecepatan 40-50 mil per jam. Beberapa merpati bahkan mampu terbang 600 mil dalam sehari! Kemampuan mengagumkan inilah yang membuat merpati selalu menjadi ‘pak pos’ bagi manusia. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana merpati mampu kembali setelah terbang sejauh ratusan mil?
Pertanyaan seputar kemampuan navigasi burung merpati memang selalu menjadi perdebatan di kalangan peneliti. Beragam hasil penelitian menyimpulkan hasil yang berbeda-beda pula. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Charles Walcott dari Cornell University ditemukan bahwa merpati memiliki insting yang kuat dalam mencari arah. Sensitivitas terhadap gaya magnet yang cukup tinggi serta kemampuannya dalam membaca arah matahari inilah yang membantu merpati menemukam jalan pulang ke rumah.
Kemampuan merpati dalam mengetahui gaya magnet menjadi semacam peta perjalanan merpati ini mampu membuat merpati membedakan arah utara, selatan, barat, dan timur. Namun, bagaimana merpati bisa mendeteksi medan magnet? Menurut penelitian yang dilakukan oleh Rosthina and Wolfgang Witschko, merpati mampu mendeteksi medan magnet dengan kemampuan matanya yang sangat tajam. Kemampuan penglihatan burung merpati sangat baik. Ia mampu melihat warna dan juga sinar ultraviolet, yang tidak bisa terlihat oleh manusia.
Selain kemampuan mendeteksi medan magnet serta membaca arah matahari, penelitian lain juga melengkapi misteri seputar kekuatan navigasi burung merpati ini. Hans Wallraff mengungkapkan bahwa kemampuan navigasi burung merpati juga berasal dari distribusi spasial bebauan di atmosfer bumi. Hal ini diperkuat dengan eksperimen yang mengkondisikan pengeliminasian bebauan pada sangkar burung di tempat asalnya yang justru membuat burung kebingungan mencari sarangnya meski ia telah mendapatkan gambaran visual. Namun, mengenai manakah hasil penelitian yang paling benar yang mampu mengungkap misteri kecedasan merpati pos ini masih belum juga ditetapkan. Peneliti di seluruh dunia masih berusaha mengungkapnya. (sab/foto: wiredcanvas)