This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

SELAMAT MEMBACA

Pages

03 Juli 2025

Pluto: Bekas Planet yang Masih Misterius

Pluto pernah menjadi planet kesembilan dalam Tata Surya kita. Namun sejak tahun 2006, statusnya berubah menjadi planet katai atau dwarf planet. Meski bukan lagi “planet sejati”, Pluto tetap menarik perhatian para ilmuwan dan pecinta astronomi.



Asal-usul Pluto

Pluto ditemukan pada tahun 1930 oleh astronom Clyde Tombaugh. Letaknya yang jauh dan ukurannya yang kecil membuat Pluto sulit diamati secara detail hingga era teknologi antariksa modern.

Pluto mengorbit Matahari pada jarak rata-rata sekitar 5,9 miliar kilometer. Ia termasuk dalam wilayah Sabuk Kuiper—zona yang dipenuhi benda-benda es di pinggiran Tata Surya.


Mengapa Pluto Tidak Lagi Disebut Planet?

Pada tahun 2006, International Astronomical Union (IAU) mengubah definisi resmi tentang "planet". Menurut definisi baru, sebuah benda langit hanya bisa disebut planet jika:

  1. Mengorbit Matahari

  2. Memiliki bentuk hampir bulat (keseimbangan hidrostatik)

  3. Telah “membersihkan” orbitnya dari benda-benda lain

Pluto gagal memenuhi syarat ke-3 karena orbitnya tumpang tindih dengan benda-benda lain di Sabuk Kuiper. Oleh karena itu, Pluto diklasifikasikan ulang sebagai planet katai bersama dengan Ceres, Eris, Makemake, dan Haumea.


Fakta Menarik tentang Pluto

  • Ukuran kecil: Diameter Pluto hanya sekitar 2.377 km, lebih kecil dari Bulan.

  • Satelit utama: Pluto memiliki 5 bulan, yang terbesar bernama Charon.

  • Musim ekstrem: Karena orbitnya yang lonjong dan miring, Pluto mengalami musim yang sangat panjang dan ekstrem.

  • New Horizons: Pada tahun 2015, wahana NASA bernama New Horizons terbang melewati Pluto dan mengirimkan gambar menakjubkan tentang permukaan dan atmosfernya.


Apakah Pluto Akan Jadi Planet Lagi?

Hingga kini, Pluto tetap diklasifikasikan sebagai planet katai. Meski begitu, banyak ilmuwan dan publik yang masih memperdebatkan statusnya. Terlepas dari statusnya, Pluto tetap menjadi salah satu objek paling menarik di Tata Surya.


Penutup

Pluto mengajarkan kita bahwa ilmu pengetahuan terus berkembang. Apa yang kita anggap benar hari ini, bisa berubah seiring penemuan dan pemahaman baru. Meski bukan lagi planet penuh, Pluto tetap memiliki tempat istimewa dalam sejarah astronomi.

Texts



jual beli liberty reserve, jual beli paypal